Kamis, 01 September 2011

Silaturahmi (tidak) Memperluas Rezeki

oleh Yun Sirno pada 31 Agustus 2011 jam 22:05

Umat Islam Indonesia terkenal doyan bersilaturahmi berhari-hari bahkan sering lewat dua minggu. Bahkan ada beberapa daerah di Kalimantan Barat yang lebarannya sebulan penuh (ayo daerah mana tuh?). Mereka bilang, “Kan masih Syawal… “.Tanggal merah hari raya biasanya cuma satu hari.  Tapi khusus hari raya umat Islam tanggal merahnya jadi dua hari. Entah apa sejarahnya. Tapi di lapangan, libur itu sering ditambah lagi bahkan sampai satu minggu. Cukupkah? Sampai di kantor-kantor walaupun sudah dikasih bonus libur beberapa hari, ketika masuk, banyak pegawai yang belum bisa langsung on saat bekerja. Mereka biasanya menggelar halal bihalal lagi secara resmi di kantor. Dan kadang gak cukup juga, mereka sering curi-curi waktu untuk halal bihalal kunjungan ke rumah-rumah lagi …. Mereka bilang, “Kan masih Syawal… “.Walah walah.

Bulan yang ada idul fithri di dalamnya nyaris lekat dengan rendahnya kinerja. Ini biasanya saya rasakan saat tim kantor saya mengunjungi kantor-kantor pemerintah lembaga – lembaga pendidikan atau di bulan Ramadhan. Rencana
kerjasama atau hanya bincang-bincang kerjasama biasanya selalu terpotong atau didelay karena sudah H-2 minggu menjelang lebaran. Tapi setelah lebaran? Yah seperti saya paparkan di paragraph awal ini, pegawai-pegawai kantor atau lembaga pendidikan belum bisa nyambung dengan rencana kerjasama. H+2 minggu pun jadi tidak efektif juga

Malu Nonton Tv
Kata Nabi silaturahmi itu memperluas rezeki. Umat Islam Indonesia terkenal doyan bersilaturahmi berhari-hari bahkan sering lewat dua minggu. Tapi kenapa umat Islam Indonesia tetap miskin juga?
Hari-hari pembagian zakat biasanya saya mulai malu kalo nanton teve. Karena biasanya pasti ada berita umat Islam antri berdesak-desakan menunggu pembagian zakat. Yang lebih memalukan, jatah uang yang didapat biasanya hanya 20 ribuan. Yang lebih miris lagi. Mereka tidak terhina tapi tetap bahagia. Mana hasil silaturahmi marathon tahun sebelumnya? PR besar umat ini!

4 Analisa
Kira-kira kenapa ya? Apa hadist Nabi yang salah? Tentu tidak, bukan? Ini beberapa analisa saya :
1). Bukan hanya silaturahmi, kalau kita mau berdoa minta rezeki pun, insya Allah akan Ia kabulkan. Tapi bagaimana caranya rezeki itu mengalir jika kita tidak membuka pintunya. Makan jangan sampai kita meminta rezeki (harta) banyak-banyak tapi kita tidak juga punya bisnis atau tidak bekerja di sebuah perusahaan.  
2). Bahkan boleh jadi ketika silaturahmi kita memang memperluas koneksi. Tapi koneksi yang kita buat malah memperpanjang aliran korupsi kolusi nepotisme (KKN)? Karena semakin banyak orang yang kita kenal, bukan? Misalnya bapak kita seorang pejabat sebuah dinas, tentu tamu-tamunya juga orang-orang selevel pejabat dinas. Jika kita gak bakat entrepreneur, mungkin orang-orang yang kita kenal itu bisa jadi pintu masuk KKN tadi? Afwan agak su’udzon sie.
3). Oke, mungkin kita sudah punya bisnis. Tapi seringkali saya amati teman-teman yang buka bisnis saat silaturahmi malahan malu-malu untuk memperkenalkan usahanya. Ditanya, jawabannya malah klise, “gak… bisnis kecil-kecilan saja”. Yah, kapan besarnya jika tidak berani diperkenalkan. Padahal roadshow lebaran inilah saat yang tepat untuk nyebar brosur. He he he. Afwan. Atau yang lebih bonafid minimal bagi-bagi kartu nama lah ….
4). Coba perhatikan bagaimana perilaku kita saat bertamu.  Seringkali kita hanya mengetuk pintu, ketemu tuan rumah lalu salaman, duduk sebentar, cicipi minuman (biasanya gak dihabiskan). Lalu beberapa jurus kemudian pamitan. Kalo ditanya kenapa buru-buru? Jawabannya template banget. “”Masih banyak yang harus dikunjungi nie.. Om.” Kita sering bertamu hanya untuk setor muka bahwa kita bukan tetangga yang sombong. Bener gak?  Bagaimana saya sendiri? Gak ada yang betah kalau diajak lebaran sama saya. Karema saya kalau bertemu gak bisa kalau hanya ngobrol 5 menitan. Saya biasanya ngobrol sampai 20- 30 menit. Sehingga sering dikira sedang syuting talkshow metro Tv. He he he. Ngomongin apa? Yah, peluang donk… ha ha ha.
Apa yang umat Islam Indonesia dapat dari halal bihalal ini? Kenapa umat Islam Indonesia tetap miskin juga? Mungkin sementara tiga poin itu pendapat saya. silahkan ditambahkan jika ada, agar silaturahmi kita produktif. He he he…

NB: Untuk pasukan Sang Bintang School di 12 kota, manfaatkan deh lebaran ini untuk memperkenalkan program apa yang kita miliki… Siip?

Tidak ada komentar: