Sri Muriyati Ningsih, Klub Jenius Instructor
Kampoenk Jenius Mengubahku
Tidak nyangka akhirnya bisa juga menginjakan kaki disini,, bisa les di sini dan bisa juga jadi salah satu instruktur di sini. Saya bahagia bisa bergabung dalam keluarga besar SBS. Bertemu dan mengenal orang-orang yang luar biasa. Semangat belajar yang terus-menerus. Dan ikatan kekeluargaanya sungguh terasa sekali.
Tak Ngerti-ngerti Bahasa Inggris
Saya tahu SBS sejak duduk di kelas dua SMA, karena tak sengaja dapat brosur SBS di mushola sekolah tercinta, pada saat itu saya memang sedang membutuh sekali belajar lebih banyak lagi Bahasa Inggris karena nilai bahasa inggris dan conversation saya selalu saja rendah, ndak ngerti-ngerti yang dipelajari, kalau pun mengerti besok lupa lagi.
Saya ingin sekali bisa berbahasa inggris agar bisa ngomong sama bule gitu, dan siapa tahu dikiraiin bule beneran kan..!! He he. Tapi saya tipe orang yang pemalu, takut untuk bertanya dan takut salah. Sehingga bhs inggris dulu menurut saya adalah pelajaran yang paling menakutkan, dan itu berlanjut hingga saya lulus SMA. Keinginan untuk masuk SBS itu sudah lama sejak duduk kelas 2 SMA, saya sangat tertarik dengan program 6 bulan bisa saat itu, berfikir “ih,, 6 bulan..! gimana tuh? Dari SMP saja sudah ndak mudeng-mudeng bahasa inggris, apa lagi kalau dijadikan 6 bulan. Pasti tiap hari jadi bosan karna bahasa inggris terus!”. saya ingin sekali belajar disana,, tapi kondisi ekonomi saat itu tidak memungkinkan untuk itu.
Ada Bonus
di 6 Minggu Bisa!
Tapi Allah berkehendak lain, walaupun SMA saya nggak bisa tapi ketika kuliah saya diberi kesempatan belajar di SBS. Alhamdulillah orang tua saya ada rejeki lebih saat itu, dan kebetulan saya dapat paket untuk aktivis kampus. Saat itu juga saya mengajak dua adik saya ikut les disana, saya memutuskan mengambil program 6 minggu bisa dan adik saya Klub Jenius.
Apa ya yang dipelajari 6 minggu ke depan sehingga kita bisa? Ayo kita coba biar tidak penasaran..!!!
Hemm ... SBS gak hanya menargetkan kita bisa berbahasa inggris lho, tapi ada bonus lebih disana. Wawasan saya jadi lebih terbuka dan lebih termotivasi lagi untuk belajar. Gak cuma belajar bahasa inggris tapi semua yang bisa kita pelajari bisa menjadi suatu hal yang menyenangkan, termasuk semangat belajar di kampus.
Rasa takut salah yang dulu itu hilang dengan sendirinya. Saya jadi lebih merasa percaya diri. Jangan pernah takut untuk salah karena kesalahan adalah suatu suatu pembelajaran bagi saya, kesalahan adalah keberhasilan yang tertunda, kita mungkin tidak tahu kalau itu benar kalau kita belum pernah salah.
Gak Mau Pulang, Ah
Hampir setiap hari selama 6 minggu datang ke SBS, kadang malas sekali mau berangkat dari rumah ke SBS tapi ketika udah nyampe di SBS belajar yang 2,5 jam itu gak kerasa!! Malah belum mau pulang, saking asyik nya belajar!! Mungkin itu yang namanya Teaching by heart learning by mind. Mengajar dengan hati, belajar dengan pikiran. Beda sekali dengan belajar di sekolah.
Selain dari pengajarnya yang asyik, saya juga termotivasi dari teman-teman seperjuangan atau teman satu angkatan 6 minggu bisa. Dengan latar belakang yang berbeda-beda tapi semangat untuk belajar saya dapatkan dari mereka juga.
Aku Jadi Guru!
6 minggu bisa sudah selesai, waktunya menambah ilmu lagi. Kini Bahasa Inggris menjadi pelajaran yang paling saya suka. Tidak cukup dengan BISA bahasa Inggris, saya lalu mengikuti program Master Class Grammar. Dan belum lama mengikuti master class saya diajak untuk menjadi salah satu instruktur di SBS. Boleh juga tuh.! Dengan alasan bila saya menjadi instruktur club jenius maka saya akan dapat belajar bahasa Inggris lagi setidaknya dari diri saya sendiri.
Berhadapan dengan anak-anak yang beraneka macam karakter ternyata bukan lah hal yang gampang. Tapi suatu anugrah bisa mengajar calon-calon pemimpin bangsa ini.
Kelas menjadi hidup dengan suara-suara mereka, rasa keingintahuan mereka, ke isengan dengan teman-teman sekelas dan suara bahagia ketika bisa menjawab pertanyaan dari saya. Di club jenius saya bebas mengekspresikan style saya mengajar.
Murid Tak Harus Duduk Manis
Ada salah satu murid saya yang selalu riang sehingga kelas menjadi semakin hidunp dengan kehadirannya, satu hal yang saya pelajari bahwa dikelas tidak harus murid itu duduk manis (seperti yang ada di sekolah-sekolah) tapi mereka bisa belajar dengan gaya dan cara mereka sendiri.
Saya pernah berhadapan dengan murid yang tidak mau belajar, satu hal yang saya pegang, anak-anak tidak mau dipaksa dan biarkan saja apa yang mereka mau lakukan, tapi tugas saya adalah mengarahkan apa yang mereka lakukan itu dan hal yang mereka sukai itu menjadi baik untuk mereka sendiri.
Saya tidak berhenti berusaha memberikan motivasi-motivasi untuk murid-murid saya dan untuk diri saya sendiri. Satu harapan kecil saya kepada mereka yaitu mereka merasa bahagia dan mengerti apa yang saya sampaikan@ (dikutip dari Keajaiban Belajar 2 - Romantika Kampoenk Jenius)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar