“Buku, ibarat gudang yang penuh berisi emas.” Konfusius Tahun 2001 adalah salah satu tahun paling sukses dalam sejarah perfilman Amerika, kurang lebih $8 miliar dihabiskan dalam industri perfilman. Jumlah ini membuat industri film menjadi salah satu industri terbesar di Amerika. Berita-berita tentang film dan orang-orang di sekitarnya menjadi sumber berita yang menarik bagi koran, majalah dan media elektronik.
Namun ternyata angka itu tak ada apa-apanya jika diketahui bahwa setiap tahun orang Amerika rata-rata menghabiskan $25 milyar untuk membeli buku. Bahkan abad 21 di Amerika disebut era perbukuan. Lebih dari 100.000 judul buku diterbitkan setiap tahun. Situs Amazon.com menjadi salah satu situs terbesar dan tersukses karena menjual buku-buku. Terrcatat mereka menyediakan sekitar 3.000.000 judul buku!
Jepang juga tak mau kalah. Mereka adalah bangsa pembelajar terbaik. Jumlah toko buku di Jepang teramat banyak, hampir ada di setiap kelurahan. Jumlahnya berbanding dengan jumlah toko buku di Amerika, padahal luas Amerika sekitar 26 kali luas negeri Jepang, dan penduduk Amerika pun hampir dua kali lipat penduduk Jepang.
Jepang juga memiliki toko-toko buku raksasa seperti Konokunikaya, Taiseido, dan Maruzen. Bahkan toko buku Taiseido yang terletak di Tokyo memiliki delapan lantai yang semuanya menjual buku dan selalu ramai seperti mal-mal!
Amarika dan Jepang juga bangsa yang gemar membaca berita. Bahkan jika koran terbesar Amerika adalah The New York Times yang beredar sekitar 1,5 juta eksemplar per hari, koran-koran Jepang jauh dari pada itu. Koran terbesar mereka adalah Yomiuri Shimbun terbit sekitar 14 juta eks per hari! Sementara koran Asahi terbit sekitar 12 juta eks per hari.
Tokoh-tokoh besar dunia pun banyak menjadi besar karena terinspirasi dari buku-buku yang meraka baca. Khalifah Bani Abbasiyah tersukses, Harun ar Rasyid adalah penggemar buku-buku karya filsuf Yunani Plato dan Aristoteles. Si jenius Ibnu Sina saat berhasil menyembuhkan putrid khalifah hanya minta satu hadiah: diiizinkan membaca buku-buku di perpustakaan istana. Khalifah Al Makmun rela membayar buku dengan emas seberat buku itu bagi penterjemahnya.
Napoleon, penakluk benua Eropa pun adalah seorang gila buku. Ia membaca buku-buku tentang Alexander Agung, Julius Ceasar, Homer, Plato, buku sejarah, militer, geografi bahkan ia pun membaca Al Quran (terjemahan).
Einstein ketika kecil banyak bolos sekolah agar memiliki banyak waktu untuk membaca buku-buku. Orang terkaya dunia, Bill Gates menghabiskan buku-buku komputer di perpustakaan sekolahnya hanya dalam waktu beberapa bulan.
Dan jika semua Nabi memiliki mukjizat sesuai zamannya, uniknya mukjizat nabi terakhir, Muhammad adalah sebuah buku bernama Al Quran. Bahkan ayat pertamanya menyuruh umat manusia untuk membaca, “Iqro!” Bacalah! (sumber: Buku 'Keajaiban Belajar')